Sabtu, 21 November 2020

Membuat Pharafrase Dari Sebuah Artikel Menggunakan Spinner.id

 

 

RENDAHNYA MINAT BACA di INDONESIA

Kerutinan penduduk Indonesia dalam membaca serta menulis masih terbilang sangat rendah. Tidak perlu jauh menelisik pada penduduk Eropa semacam Inggris, Prancis, Jerman, ataupun apalagi di Amerika, di kawasan Asia Tenggara( ASEAN) saja, kerutinan membaca serta menulis pula terbilang rendah. Indonesia menempati urutan ketiga terbawah di kawasan ASEAN, yaitu terletak di atas Kamboja serta Laos.

Keadaan ini pasti saja sangat memprihatinkan. Menurut indeks nasional, tingkatan atensi baca penduduk Indonesia cuma 0, 01. Sebaliknya rata- data indeks tingkatan membaca di negara- negara maju berkisar antara 0, 45 sampai 0, 62.

Merujuk pada hasil survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization( UNESCO) pada 2011, indeks tingkatan membaca penduduk Indonesia cuma 0, 001 persen. Maksudnya, cuma terdapat satu orang dari 1000 penduduk yang masih‘ bersedia’ membaca novel secara sungguh- sungguh . Keadaan ini menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negeri dalam evaluasi Indeks Pembangunan Manusia( IPM).

Lebih Gemar SMS

Rendahnya atensi baca penduduk Indonesia ini kian menimbulkan mutu serta kualitas pembelajaran di Indonesia pula cuma jalur di tempat( stagnan) serta cenderung mundur. Bersumber pada sebagian riset, pemicu rendahnya budaya baca ini sebab warga Indonesia lebih suka menyaksikan tv( Televisi), mencermati radio, serta bergelut pada dunia maya( internet serta media sosial) ketimbang membaca novel. Istilahnya, warga Indonesia lebih suka mengirim SMS ataupun BBM- an, Facebook- an ataupun Twitter- an dibanding membaca buku

 

Apabila keadaan ini terus berlangsung serta tidak diduga semenjak dini, sehingga kita tidak dapat berharap banyak pada kualitas serta mutu sumber energi manusia( SDM) Indonesia. Kemudian apa yang dapat dicoba pemerintah?

Telah semestinya pemerintah mendesak serta lebih optimal lagi dalam meningkatkan serta tingkatkan budaya membaca penduduk Indonesia. Mulai dari perbanyak aktivitas membaca, baik di sekolah ataupun di rumah, sampai pengadaan fasilitas serta prasarana semacam penyediaan buku- buku teks serta pelajaran, baik di taman pustaka sekolah, taman pustaka daerah, ataupun perbanyak taman- taman teks penduduk.

Intensitas pemerintah dalam mendesak atensi baca penduduk absolut diperlukan. Karena, keadaan yang telah‘ mengakar’ serta membudaya bakal rendahnya atensi baca ini sebaiknya direvisi. Pemerintah wajib proaktif mengajak warga agar gemar membaca.

Salah satunya, dengan memperbanyak pembuatan novel . Dikala ini, angka penciptaan novel di Indonesia masih terbilang sedikit. Tiap tahun, memperoduksi 7. 000- 8. 000 judul novel yang diterbitkan, Jauh lebih rendah dibanding Malaysia yang memproduksi sampai 10 ribu judul novel tiap tahunnya.

Angka  tersebut begitu memprihatinkan apabila dibanding dengan Jepang yang menerbitkan 44 ribu judul novel per tahun, Inggris 61 ribu judul, serta Amerika Serikat 100 ribu judul novel per tahun.

Artinya, jumlah ketersediaan buku bacaan yang ada, belum mampu memenuhi kebutuhan dasar secara umum masyarakat Indonesia untuk gemar membaca. Jika diakumulasikan, satu buku dibaca oleh tujuh orang warga negara Indonesia.

Budayawan Taufiq Ismail mengeluhkan kondisi masyarakat Indonesia dalam hal membaca. Taufiq menyebutkan, di negara maju siswa SMA diwajibkan menamatkan buku bacaan dengan jumlah tertentu sebelum mereka lulus.

Dicontohkan, di Jerman, Prancis, dan Belanda, para siswa sekolah menengah atas (SMA) diwajibkan untuk menamatkan 22-23 judul buku sebelum mereka lulus sekolah. Sedangkan di Indonesia, kata Taufiq Ismail, sejak tahun 1950 hingga 1997 tak ada kewajiban dari sekolah atau pemerintah kepada para siswanya untuk menamatkan buku bacaan, alias nol buku per tahun.

Kondisi ini jelas bertolak belakang dengan harapan para ‘founding father’ (pendiri) bangsa yang menginginkan masyarakat Indonesia yang cerdas sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yakni ‘mencerdaskan kehidupan bangsa.

Bagaimana kita bisa mencerdaskan masyarakat Indonesia bila budaya baca saja sangat rendah? Bagaimana masyarakat bisa mau membaca bila di perpustakaan tak ada buku. Bagaimana buku bisa tersedia di perpustakaan bila produksi buku  masih rendah?

Persoalan setelah itu, apa sih yang sudah dicoba oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan atensi baca warga ini? Kita pantas mengelus dada melihat fenomena semacam ini.

Alih- alih buat mencerdaskan anak bangsa, merealisasikan anggaran pembelajaran sebesar 20 persen saja masih tarik ulur. Tidak hanya itu, masih banyak kanak- kanak Indonesia yang tidak dapat bersekolah sebab ketiadaan bayaran. Apalagi, sebagian siswa di belahan pelosok negara ini juga wajib berjuang dengan maut sebab wajib bergelantungan pada kawat dari jembatan yang putus. Sedangkan, para pejabat pemerintah serta ikut serta dalam praktek korupsi. Sangat suatu ironi yang sangat mengenaskan,.

Sebab itu, penulis berharap pemerintah dapat menanggulangi seluruh ini, serta lebih hirau dalam meningkatkan atensi baca warga demi mencerdaskan anak bangsa.

Kita bersyukur sebab penerbit novel yang tergabung dalam Jalinan Penerbit Indonesia( Ikapi) terus menerus menerbitkan bermacam novel buat menunjang program pemerintah mencerdaskan penduduk ini. Penerbit pula tidak henti- hentinya menyosialisasikan buku- buku yang diterbitkan.

Sayangnya, upaya itu masih bertepuk sebelah tangan. Di dikala penciptaan serta penjualan novel hadapi penyusutan, pemerintah tidak jua bergerak segera buat menolong. Begitu pula dengan sosialisasi ketersediaan novel yang dicoba penerbit, pemerintah apalagi terkesan tidak ingin ambil hirau.

Pameran novel di Indonesia, semacam Islamic Book Fair( IBF), Indonesia International Book Fair( IIBF), Jakarta Book Fair( Jakbook), ataupun yang lain, ialah fasilitas bertemunya bermacam stakeholders dunia perbukuan. Sayangnya, itu seluruh tidak berbanding lurus dengan harapan.

Sementara itu, pameran semacam itu, sering mendatangkan partisipan dari luar negara. Tahun 2014 kemudian, IIBF diiringi beberapa penerbit dari Malaysia, Korea, Pakistan, Brunei, Singapore, serta Arab Saudi. Apalagi, pada Oktober 2015 mendatang, Indonesia pula hendak jadi tamu kehormatan pada kegiatan Frankfurt Book Fair 2015.

Postingan ini diharapkan dapat mendesak pemerintah terus menjadi hirau serta sungguh- sungguh dalam upaya meningkatkan serta tingkatkan budaya membaca warga Indonesia. Karena, banyak khasiat yang diperoleh dari membaca. Di antara lain;( 1) tingkatkan pengembangan diri,( 2) tingkatkan intelegensi( intelekual),( 3) tingkatkan atensi pada penjelasan  sesuatu bidang ilmu,( 4) pengetahuan terus menjadi luas, serta( 5) menjadikan pembaca memiliki tutur kata yang sopan.

Banyak upaya yang dapat dicoba, di antara lain; memotivasi tiap anggota keluarga buat gemar membaca, mendesak para guru di sekolah buat menekankan berartinya membaca novel tiap bulan, minimun satu novel per bulan.

Berikutnya, tingkatkan ketersediaan novel di taman pustaka serta perbanyak halaman teks warga, tingkatkan promosi serta sosialiasi gerakan gemar membaca, membagikan apresiasi pada kelompok ataupun personal yang gemar membaca, serta sediakan buku- buku teks yang murah serta bermakna yang dijajarkan pada pameran novel.

Dengan upaya ini seluruh, diharapkan budaya warga buat membaca menjadi ada peningkatan , sehingga harapan pemerintah buat mencerdaskan anak bangsa dapat terwujud. Mudah- mudahan.

SUMBER atau ARTIKEL ASLI : https://dap.bulelengkab.go.id/artikel/rendahnya-minat-budaya-baca-46

 

Sejarah Terungkapnya Penemuan Black Hole oleh 

 Ilmuan Astronomi Internasional


Adanya Lubang Hitam di alam semesta, seperti diteorikan oleh fisikawan Albert Einstein sekitar satu abad lalu, akhirnya terbukti. Pada 10 April 2019, pukul 20.00 WIB (15.00 waktu Brussel), tim ilmuwan astronomi internasional yang tergabung dalam Event Horizon Telescope (EHT) menggelar konferensi pers serentak untuk menunjukkan kepada dunia sebuah temuan bersejarah dalam sains: mereka mendapatkan gambar pertama Lubang Hitam (Black Hole). Lebih dari 200 ilmuwan tergabung dalam tim ini, menggunakan delapan teleskop selama dua dekade terakhir, membuktikan Teori Relativitas Umum Einstein yang terkenal itu. Selain di Belgia, enam konferensi pers digelar secara simultan di Santiago Chile, Shanghai Cina, Tokyo Jepang, Taipei, dan Washington, D.C. untuk menyampaikan kebenaran sains tersebut. Mereka membuktikan bahwa event horizon (cakrawala kejadian) Lubang Hitam memang ada dan profilnya seperti yang diprediksi oleh teori Einstein. “Kami telah melihat apa yang kami pikir dulu tidak dapat dilihat,” kata Sheperd Doeleman, Direktur Proyek EHT Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics dalam konferensi pers di Washington, D.C.

Ø  Objek eksotik

Lubang Hitam ini berada 55 juta tahun cahaya dari Bumi dan memiliki massa 6,5 miliar kali Matahari. Lubang Hitam adalah objek eksotik alam semesta yang mungkin paling terkenal tapi paling sedikit dipahami. Penjelasan klasik untuk Lubang Hitam adalah ia objek dengan potensial gravitasi diri teramat besar sehingga seluruh massanya runtuh pada satu titik singularitas. Apa pun yang berada terlalu dekat dengannya, termasuk cahaya, tak akan lepas dari tarikan gravitasinya. Karena itu, Lubang Hitam itu hitam atau gelap, karena tak ada cahaya yang keluar atau terpantul darinya.

Tim Event Horizon Telescope (EHT) menemukan bayangan horizon Lubang Hitam maha raksasa bermassa sekitar enam miliar kali massa Matahari yang berada di pusat di galaksi M87. Profil citranya persis seperti yang diprediksi oleh Teori Relativitas Umum Einstein menjadi satu lagi pembenaran teori gravitasi Einstein tersebut dalam domain gravitasi yang amat kuat. Lubang Hitam tak dapat dilihat langsung, tapi keberadaannya bisa diduga dari perilaku objek-objek dan fenomena fisis ekstrem di sekitarnya. Salah satunya adalah pasangan jet yang keluar dari pusat piringan akresi ke dua arah yang berlawanan. Demikian kuatnya dorongan jet hingga dapat melontarkan massa sampai jauh keluar galaksi induknya.

Pengamatan langsung Lubang Hitam didorong oleh hasil simulasi komputer yang menggambarkan kemungkinan perilaku cahaya yang melintas dekat event horizon (cakrawala kejadian), tapi tidak melewati event horizon itu (apa pun yang masuk event horizon tak dapat keluar lagi). Simulasi menunjukkan lintasan-lintasan cahaya membentuk cincin yang berputar di sekeliling event horizon yang gelap. Semakin besar massa Lubang Hitam-nya semakin besar radius event horizonnya. Berdasarkan petunjuk simulasi ini dirancang sebuah metode untuk mengamatinya. Event Horizon Telescope merupakan suatu sistem pengamatan pada panjang gelombang submilimeter dengan memanfaatkan beberapa antena submilimeter yang ada di permukaan Bumi yang membentuk Very Long Base Line Interferometry. Jaringan teleskop-teleskop ini secara efektif memperluas area tangkapan foton-foton dari seputar event horizon dan dapat meresolusi bentangan fisis event horizon tersebut.

Ø  Dulu tak terpikirkan

Secara teori, keberadaan lubang hitam merupakan konsekuensi dari Teori Relativitas Umum Einstein. Namun pada era hidup Einstein, sulit memikirkan apa dan bagaimana singularitas gravitasi dapat secara fisis terjadi. Ilmuwan masih bergulat dengan teori evolusi bintang dan masih belum mengenal dunia ekstragalaksi dengan baik. Pada dekade 1960-an pegiat Teori Relativitas Umum termotivasi lagi dengan ditemukannya jenis objek luar biasa yang kemudian dinamai quasar. Ini adalah kelas galaksi yang intinya amat energetik sehingga dapat mengemisikan cahaya dengan intensitas jauh lebih tinggi daripada yang dihasilkan oleh seluruh badan galaksi tersebut.

Dari analisis dinamika dan variabilitas emisi quasar, ilmuwan menyimpulkan bahwa hanya ada satu objek yang mampu menjadi dinamo sekuat itu: Lubang Hitam maha raksasa dengan massa minimal jutaan kali massa Matahari. Galaksi berinti aktif seperti itu memang istimewa dalam pembangkitan energinya, tapi survei galaksi tiga dekade terakhir menunjukkan bahwa mereka bukan objek langka. Temuan ini mengusulkan adanya Lubang Hitam raksasa di pusat hampir setiap galaksi besar. Kita lalu ingin tahu apakah Milky Way atau Bima Sakti, Galaksi rumah kita, juga memiliki Lubang Hitam raksasa di pusatnya. Pada awal milenium 2000 diperoleh petunjuk yang meyakinkan akan adanya Lubang Hitam di pusat Galaksi kita dengan diamatinya sejumlah bintang di daerah pusat yang bergerak dalam lintasan-lintasan tertutup. Ini seperti gerak planet-planet mengitari Matahari, yang massanya amat dominan dalam Tata Surya kita. Dengan memanfaatkan Hukum Kepler dapat diperkirakan posisi Lubang Hitam. Dan kini satu misteri sains itu telah terpecahkan.

Penulis: Premana W. Premadi, Associate Professor, Department of Astronomy, Institut Teknologi Bandung

Sumber : https://nationalgeographic.grid.id/read/131693607/penemuan-bersejarah-foto-pertama-dari-lubang-hitam-berhasil-terungkap?page=all

 

EJAAN DALAM SEBUAH KALIMAT  

Soal nomor 3

1.      Kesalahan Tata Bahasa

a)      Surat itu telah dikebapakkan kemarin

·         Surat itu telah diberikan kepada bapak kemarin

b)      Terima kasih atas bantuannya

·         Terima kasih atas bantuanNya

2.      Taksa

a)      Istri lurah baru akan menjadi ketua PKK

·         Istri lurah mencalonkan menjadi ketua PKK

b)      Nenek makan ikan mati di kolam

·         Nenek memakan ikan mati di kolam

3.      Tidak Menghemat Kata

a)      Keinginan daripada masyarakat PP 37 harus dicabut

·         Keinginan masyarakat PP 37 harus dicabut

a)      Dengan demikian, maka dari itu kita harus giatbelajar

·         Dengan demikian, maka kita harus giat belajar

4.      Rancu

a)      Dalam darahnya mengandung zat adiktif

·         Dalam darahnya mengalir zat Adiktif

b)      Akhirnya ia mengakui akan kesalahannya

·         Akhirnya ia mengakui kesalahannya

5.      Dipengaruhi Bahasa Daerah dan Bahasa Asing

a)      Dia ketiduran waktu mengkiuti kuliah

·         Dia tertidur saat mengikuti jam perkuliahan

b)      Rumah di mana dia tinggal kini telah tidak ada ditelan bencana

·         Rumah yang ia tempati sekarang telah tiada ditelan bencana

6.      Bermakna Tidak Logis

a)      Yang merasa kehilangan jam tangan harap diambil di kantor

·         Yang merasa kehilangan jam tangan harap datang ke kantor

b)      Mahasiswa terbaik 1 mendapat piala rektor UIN SGD

·         Mahasiswa terbaik pertama mendapatkan piala Rektor UIN SGD

 

MEMBUAT REFERENSI DAN DAFTAR PUSTAKA  

REFERENSI

1.      Menurut Sribugo (2014), penjualan mie instan masih akan cerah setiap tahunnya, bahkan peningkatan di tahun 2014 mencapai 6% atau sebanyak 18 miliar bungkus pertahun.

2.      Philip Kotler (2009 :101) bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran

3.      Mc Carthy dalam Kotler dan Keller (2009:63) mengklasifikasikan Marketing Mix menjadi empat besar kelompok yang disebut dengan 4P tentang pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi)

4.      Tjiptono (2000) memandang loyalitas merek dengan menggunakan dua pendekatan. Kedua pendekatan tersebut adalah berdasarkan pada teori perilaku dan teori kognitif.

5.      Kotler (1996) mengemukakan bahwa komponen penting yang sangat menentukan bagi maju mundurnya suatu produk, salah satu terletak pada merek

6.      Engel, Blackwell dan Miniard (1994) mejelaskan lebih lanjut bahwa loyalitas merek pada dasarnya terdiri dari dua hal, yaitu prilaku loyal dan sikap loyal

7.      Kotler dan Fox (2002) citra adalah keyakinan-keyakinan, gambaran-gambaran, dan kesan-kesan yang dipunyai seseorang pada suatu objek.

8.      Kotler (1996) mengemukakan bahwa komponen penting yang sangat menentukan bagi maju mundurnya suatu produk, salah satu terletak pada merek

9.      Zeithaml & Bitner (1993) hal ini penting dilkukan karena citra dapat mempengaruhi persepsi konsumen maupun public, sehingga citra dapat mempengaruhi proses pembelian suatu produk atau jasa

10.  Kotler (1996) menambahkan bahwa citra merupakan cara individu maupun kelompok memandang suatu fenomena

 

DAFTAR PUSTAKA

Engel , Blackwell, & Miniard . (1994). mengemukakan bahwa komponen penting yang sangat menentukan bagi maju mundurnya suatu produk, salah satu terletak pada merek. pengaruh brand image terhadap brand loyality indomie produk PT Indofood Sukses Makmur.

Husein, U. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : Ghalia Indonesia .

Kotler . (1996). menambahkan bahwa citra merupakan cara individu maupun kelompok memandang suatu fenomena. pengaruh brand image terhadap brand loyality indomie produk PT Indofood Sukses Makmur.

Kotler . (1996). mengemukakan bahwa komponen penting yang sangat menentukan bagi maju mundurnya suatu produk, salah satu terletak pada merek. pengaruh brand image terhadap brand loyality indomie produk PT Indofood Sukses Makmur .

Kotler . (1996). mengemukakan bahwa komponen penting yang sangat menentukan bagi maju mundurnya suatu produk, salah satu terletak pada merek . pengaruh brand image terhadap brand loyality indomie produk PT Indofood Sukses Makmur.

Kotler , & dan Fox . (2002). citra adalah keyakinan-keyakinan, gambaran-gambaran, dan kesan-kesan yang dipunyai seseorang pada suatu objek. pengaruh brand image terhadap brand loyality indomie produk PT Indofood Sukses Makmur.

Kotler , P. (1996). Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional. Jakarta : CV Intermedia .

Mc, C. (2009). mengklasifikasikan Marketing Mix menjadi empat besar kelompok yang disebut dengan 4P tentang pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi). Analisis Positioning Mie Instan, 63.

Philip , K. (2009). bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Analisis Positioning Mie Instan, 101.

Sribugo . (2014 ). penjualan mie instan masih akan cerah setiap tahunnya, bahkan peningkatan di tahun 2014 mencapai 6% atau sebanyak 18 miliar bungkus pertahun. Skripsi Analisis Positioning Mie Instan.

Sugiyono . (1999). Metode Penelitian Bisnis . Bandung : CV. Alfabeta.

Sutisna . (2002 ). Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran . Bandung : PT. Remaja Rosdayakarya Bandung .

Tjiptono , f. (2000). Manajemen Jasa . Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono. (2000). memandang loyalitas merek dengan menggunakan dua pendekatan. Kedua pendekatan tersebut adalah berdasarkan pada teori perilaku dan teori kognitif. . Analisis Positioning Mie Instan.

Yamit , z. (2004 ). Manajemen Kualitas produk dan Jasa . Yogyakarta : Ekonisia.

Zeithml , & & Bitner . (1993). hal ini penting dilkukan karena citra dapat mempengaruhi persepsi konsumen maupun public, sehingga citra dapat mempengaruhi proses pembelian suatu produk atau jasa . pengaruh brand image terhadap brand loyality indomie produk PT Indofood Sukses Makmur.

 

Sumber Jurnal : 052214134_Full.pdf


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar